SURAT UNTUKMU

 SURAT UNTUKMU

Di hari yang tidak lagi kuingat, waktu aku menatapmu dalam sebuah gambar di genggamanku. Aku tidak sengaja pun tidak terencana supaya aku memulai menjelajahi dirimu. Saat aku merangkum dari kata ke kata hingga membentuk kalimat, ku ucapkan  padamu untuk meminta ijin supaya kamu membuka pintu dirimu. Itu kuingat bahwa kamu mengijininya tetapi barangkali dirimu tak merelakan. Atau mungkin ketulusan mu tidak mampu merelakan dirimu. Aku tidak tahu. Kamu adalah dirimu. Hanya saja aku yakin waktu itu aku memulai karena "iya" "katamu". 

Waktu terus berjalan hingga beberapa hari terakhir sebelum aku mendapatkan arti Tetang aku dan kamu lewat mimpi, aku kerap kali bertanya dimana engkau sekarang? Kuingat kabar terakhirmu saat kamu meminta aku untuk jadi orang ketiga diantara kamu dan orang itu. Membentuk sebuah komunikasi yang penting katamu. Mungkin bagiku sebuah pengorbanan. 

Seribu janji kau tinggalkan di dalam diriku, namun kau telah tiada. Bagaimana kita raih apa yang kita impikan dulu? Kalau kamu hilang tanpa jejak! 

Ternyata ini bukan salahmu pun bukan salahku. Kita mempunyai mimpi tetapi hanya sebatas pada kisah. Ketulusan cintamu tak mampu bergandeng tangan bersama meraih mimpi. Kita sebenarnya salah ketika mencoba bersama meraih mimpi. Karena semalam aku bermimpi kita seharusnya berpisah. Meraih mimpi dengan jalan yang berbeda. Untukmu laman kelamku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu

RINDU

UNTUKMU