Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

UNTUKMU

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2020/08/untukmu.html   UNTUKMU Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Menatap Aku Sebelum Mata-mu Memandang Pada Cela-cela dinding Menengok Pagi?   Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Melebarkan Pipimu, Lalu Senyum Sebelum Engkau Berkata Aku Bahagia Karena Aku Telah Bersamanya dalam Malam?   Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Berkata Syukur dalam Keheninganmu Karena Jantungmu Masih Berdetak Serta Paru-parumu Kembali Menikmati Kesegaran Udara Pagi?   Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Membawa Aku dalam Dirimu Pagi, Siang, Malam Hingga Pagi Kembali Membawa Hari Baru Untuk-mu?                               Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Bolehkah  Engkau? Aku, kau sertakan dalam dirim...

CINTA TUHAN

Gambar
  https://rinojanggu.blogspot.com/2021/08/cinta-tuhan.html CINTA TUHAN Tuhan Engkau menghembuskan nafas-Mu meni ti tipkan kehidupan pada Rahim sang bunda Kasih dan sayang Engkau bentangkan cinta -Mu, tak terbayangkan Bengawan penuh fitrah suci Engkau tempatkan pada yang fana bermakna penuh dalam menebarkan aksi cinta Oh, Tuhan pahala kasih-Mu Ku-abuan-kan dalam relunganku Agar buluk jahat dunia Tak mencekiknya Hingga aku, jadikan alang cinta-Mu                                                                           Wairpelit, 14/10/2019 By Rino Janggu

PARABENS RAI MORIS FATIN

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/parabens-rai-moris-fatin.html   PARA BENS RAI MORIS FATIN Rai Timor Leste, rai moris fatin, mahon no malirin iha Nafatin fodik oan Sira nebe mak, nunka tauk atu hamrik metin iha fatin..   Anin loro-sae discuti mallu ho Anin loro-monu, buka fatin atu bele fo parabens ba Rai Moris fatin Tasi-mane discuti mallu no tasi-feto, fo sai ba loron atu fo naroman ba rai moris fatin..   Mate-bian hakilar husi rai okos, fo parabens ba rai doben. Oan kiak hamos matanben, tanis, hakilar tanba kontenti , ohin loron rai moris   fatin tama ona tinan-19.   Husi: Aldo Lisboa          

LORIKU LIRAS SEI BASA

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/loriku-liras-sei- basa.html   LORIKU LIRAS SEI BASA Loron nakfera mosu nabilan iha foho Ramelau nia tutun fo naroman ba mundu hodi hikas rai nia kalan Tur no hakmatek hasaé orasaun ba Nai iha lalehan, Katak mundu sei la senti loron nia furak, Sé la tuir Nai nia hakarak Lorosa’e hadau malu ho loro-monu Hatudu forsa atu hasaé realidade Manu loriku liras sei basa,  husik hela oan iha fatuk leten, ba buka rai rahun atu fo moris ba unidade Mundu sei la remata hasai nia midar, Ba sira nebe mak hakarak buka ho laran midar Lalehan sei la para  atu hamonu nia kosar, ba sira nebe mak simu nia midar iha susar no térus nia laran Ah, Ne los duni ka laé? “Serbisu hanesan atan, han hanesan patraun” Liafuan ne mak sei midar to ohin loron Ema barak lakohi buka maibe sempre atu hetan Barak liu tan mak hakarak buka maibe nunka atu hetan Susar liu tan, ba sira mak La hatene buka maibe hakarak atu hetan. Husi: Aldo Lisboa

Bunga ajaib

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/bunga-ajaib.html   BUNGA AJAIB (Rose Mystical) Fajar merekah kemilau surya menyilaukan mata Kaki melangkah ke arah yang sedang diarahkan mata Sembari berkutat akan dia yang kian bergelora,  sekuntum bunga ajaib yang mekar mengundang pesona.. Rasa malu kian menukik merangkul kekaguman yang begitu membara Bandulkan tangan seakan tergapai Hati terkulai rasa tak pantas Seakan tak layak untuk kudapat.. Wahai bunga ajaib yang kukagumi Bermekar indah di bukit sandar matahari Mengundang rasa sampai melahirkan hasrat Menepis sunyi dilubuk yang tak berpenghuni... Iya, Sungguh ajaib.... Mustahil bagiku untuk mengabaikanmu Sebelum tanyaku sampai ke gendang telingamu, Siapakah tuan yang memilikimu? Agar kagumku tak sirna, jawablah itu akan kutunggu! By. Aldo Lisboa

MUNGKINKAH PERGI

https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/mungkinkah-pergi.html   MUNGKINKAH PERGI? Sudah sekian banyak aku memutar lidah sekedar demi menutupi luka aku lelah merangkai kata, yang hanyalah sebuah dusta ahh, Tanya pak Tua itu lagi, “apakah kamu ke sarang kusam?” Sekian menit aku merenung kucoba menjawab. “aku sedang menanti pekikkan  dari sarang kusam itu” Sambar pak Tua itu, lagi katanya; “ah, kamu yang benar saja!” Antara luka dan perih terselip jawaban, “Tuan, doakan aku semoga aku bisa kuat dengan pilihanku, Meski mereka terlantar  di pembuangan belantara Bersarang kusam, menelan remah-remah Menghidupi sekian penghuni, Tapi aku tetap tegar berdiri Melangkah jauh, pergi memetik bintang Biarpun aku menjadi alat pilihan-Nya. By. Aldo Lisboa Bukit Safary 04 Mei 2021.

MIMPI BERSEMI LUKA

Gambar
https://rinojanggu.mimpi-bersemi-luka.html   MIMPI BESEMI LUKA Berlarut malam berbunga mimpi Tiupan angin malam Membuka diari kusam tak sengaja Dalam gelap mata memandang Coretan berisi luka-luka masa kelam. Malam semakin jauh pergi hampir hilang Laman luka perlahan suram Dalam mimpi aku dibawa kembali Ke muara duka. Ah... Merajut sang penghirup malam Mengapa benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam? Biarkan jejak atas debu abu Menghilang tertindih hujan. Sekarang kubelokkan arah Memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara Berdiri sendiri membaca suara kerinduan Masa depan bersinar bintang membiaskan Cahaya menelan malam Mimpi bersemi luka. By: Rino Janggu Sabtu, 27/03/2021

Luka

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/02/luka.html   Luka Pudar birahi cinta Saat luka terbentang Pada pembuluh-pembuluh nadi Bersama bilur-bilu r rasa Sakit berjuta kata kasar Kau tancap seluruh Bentara jiwa.   Rasa beraroma benci Kau pengkhianat cinta Hati tulus ikhlas Kau balut kasut berduri   Sungguh kejam caramu Merobek sepasang mata Cinta jadi buta Gelap tak melihat sajak artimu   Lukisan seluas samudra Berwarna pelangi indah Kau sirami tinta tipu daya Sisa sebingkai kelabu Di pembuangan samudra   Itukah caramu Menata menara cinta? Tinggalkan duri pada tangkai bunga yang dulu kau tanam. Kelopak-kelopak bersama isi serbuk kau hancurkan Harum mewangi kau rubah Dengan busuk menyengat hidung Di setiap pengembara ingin teduh. Kau sungguh kecam Rasa tak lagi sama Untuk kau pencemar cinta Biarkan ku pergi  Tinggalkan kau  Di alam duka.   By: Rino Janggu. 24 February 2021 ...

TENTANG AKU

Gambar
Puisi Terbaru Tentang Aku   Tentang Aku Melangkah dalam ayunan yang lagi tak sama Semangat pagi perlahan-lahan redup Detik demi demi detik waktu berjalan terus Tanpa bertanya kenapa? Karena bukan coang jalan tanpa sadar juga tanpa tujuan Mengapa harus bertanya. Si Dia yang di seberang langit Mepunyai rencana dan tujuan Itu tidak diketahui siapapun Selain Dia penyembunyi rahasia. Bagi yang akui Dia, mempunyai jawaban Mengapa pagi berakhir, siang menyambut dan itu pun berakhir pula Hingga malam? Dan mengapa melangkah semakin jauh, semakin lambat? Apa katamu tentang aku? Tanyalah pada penyimpan rahasia itu. Haruskah bintang-bintang berhenti bercahaya? Dari binar cahanya yang lindap berakhir? Ah,,,itu mustahil! Aku berjalan meski langkah tak sama Namun, aku tidak melangkah dengan gagap Mengapa kamu katakan ragu tentang aku? Aku adalah dia yang berjalan bukan pura-pura Menatap langit, mengharapkan guntur bertagar Merobek sepasang selaput pada telingahku Agar aku katakan tak kudengar ...

KATA JIWA

Gambar
KATA JIWA Salju kau kemari menari bersama musim semi Gugur dedaunan tanda waktumu Angin tiup kau terbang putar Kutup utara putih nan dingin Ingin bersama dia dalam pelukan cinta.   Hembusan nafasku lagi tubuh gemetar Setiap detak jantungku Menyapa dia “sayang”   Ceceran putihmu tergeletak Dingin mengikis tubuh Perasaan ingin aku tak hancur Menghilang tanpa dia.                   Wairpelit, Minggu, 18/08/2019        By: Hironimus Janggu

BUNDA MARIA

Gambar
  BUNDA MARIA Setiap kumelangkah Mencari pucuk yang kutuju Kusapa banyak orang terlantar Yang pernah terdampar Dipelataran jiwaku, kuakan   ucapkan SALAM MARIA... ENGKAU YANG PENUH RAHMAT… Kutatap menatap wajahMu yang mantap Menambahkan semangatku tuk mencari HatiMu yang suci dan akan Kulukis di hatiku diriMu yang tersuci karena TUHAN BESERTAMU… TERPUJILAH ENGKAU... Di dunia yang fana karena Engkau Yang membahana DI ANTARA SEMUA WANITA… Di dunia yang fana Tuk merubah dunia yang berubah di masa muda    Membawah pemuda lewat      TUBUHMU…   SANTA MARIA BUNDA ALLAH… Engkau diangkat   Allah menjadi perantara semua doa ORANG BERDOSA …dan SEKARANG.. Kuberlutut di hadapanMu membawah ribuan ujud,   sampai dunia pun menutupku, aku tetep berlutut tuk mencari kebahagiaanku di akhirat nanti… AMIN…     BY : Rino janggu

KATA MALAM

Gambar
Puisi "Kata Malam"   KATA MALAM Tiba waktuku, saat petang pergi Aku ditinggalkan dalam Kesunyian hidupku Terasa sepi dalam kesendirian Tanpa seraut wajah Menemaniku   Kata malam , Kepergian petang mebangunkan bintang-bintang Suara jangkrik menyambut cahaya malam Besama tiupan angin Mendinginkanku yang lagi besama malam   kata mal am , kesendirianku dalam malam mengheningkan jiwa yang selalu berteriak memanggil Dia yang tanpa nama   kata malam , saat aku tengelam dalam keheningan, tanpa kata, tanpa suara   aku dibawa-Nya pergi ke buana arasy   Wairpelit, 15/11/2019 By: Rino Janggu

DIA

Gambar
Wairhubing  DIA Jauh sebelum kamu  Dia suda milikku Berada di depan dan di belakang Kiri dan kanan Dia yang bukan datang Lalu pergi Yang hanya tinggalkan kenangan  Tak ada pada history hidupNya Dia yang bagiku hidupku Awal dan akhir  Dan tanpa akhir Dalam tanganNya  Dan untukNya hidupku  Sampai berakhir Dia, bukan dia yang berakhir Aku sampaikan  Engkau jangan berakhir Dan dia harus ku akhiri ##instagramrinojanggu# ......Pagal 3/06/2020.... By Rino Janggu

UNTUK KAU YANG PERGI

Untuk Kau yang Pergi   Teduhan kabut hilang  Ku relakan pergi Itu gerakan alam  Cinta mesti berakhir Beriringan senja pergi Kau yang terlarut cinta Sisa kenangan bersamamu Tinggalkan di pesisir jiwa Kering berhiaskan panas Derita cinta Teteskan air mata Menangis sedu  Mengiringi kau pergi Untuk engkau Jangan sampaikan pada senja Kalau keindahan cinta Sudan tergores luka Biarkan kenangan  Tetap dikenang. By Rino Janggu. Todo, 17/06/2020

SEDANG BERMIMPI

 Sedang Bermimpi Detik terakhirku merayu menapis pedih  pada jiwa terluka Kepergian cinta Merana berdandan  Sakit beriringan air mata Meleleh di tebing pipih Karena kau pergi Berjuta tanya  Di dinding jiwa  Apakah kau kembali? Jawaban terlanjur tumpah  Mengalir  Biarkan kau pergi Selamanya jangan kembali Ini hidupku berdertia cinta Hiasan seribu duka  Ku rajut, menyesal Hancur harapan Dalam duka malam  Tercampur kata Membisik  Engkau sedang bermimpi By Rino Janggu Pagal 25/06/2020

Satu Mimpi

 SATU MIMPI Di setiap kali ku menatapmu Kata pun suara hilang pergi Namun itu tak kutanya Mengapa? Karena aku bukan buku  Pun bukan lagu Disatukan dari sekian banyak Juga dinyanyikan dengan suara merdu Namun,  Ketika ku menatapmu  Ingin harapan dan mimpi  Dicapai dan bersatu menjadi kenyataan Karena  Aku dan kamu  Hidup dengan satu mimpi  Bersatu selamanya.

Tujuanku

Gambar
TUJUANKU Sebuah kisah di waktu itu Aku berada di satu titik Letak pada puncak  Yang tak mungkin lagi bergerak Tempat aman di telapak-Mu. Seribu kiasan  Hampa penuh tipuan Berlalu ku berjalan Dengan satu genggaman Kekuatan Tuhan. Pada-Mu aku berharap Agar lagi tak gagap Berjalan walaupun gelap Hanya beharap Engkau ku menatap. Setiap waktu berlalu pergi  Tanpa serpihan isi  Namun itu bukan inti Tetapi Engkau sang ilahi By. Rino Janggu 22/03/2020

Rindu Di Waktu Yang Tepat

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2020/08/rindu-di-waktu-yang-tepat.html   Rindu Di Waktu Yang Tepat   Saat pagi datang sampai ia pergi tak ada wajah kemari berpapasan denganku rindu di waktu senjapun meluap.   bayangan wajahmu pun terbawah pada detik-detik berjalan menuju malam.   hiasan mimpi-mimpi dalam malam selaluh bertambah ini bukan khayalan tapi... kenyataan kapan aku bersamamu? sekarang aku hanya rindu.       Bukit safari, 08/11/2019 By; Rino Janggu  

AKU, POLITIK DAN KAU

https://rinojanggu.blogspot.com/2020/08/aku-politik-dan-kau.html   AKU, POLITIK DAN KAU   Oleh:  Hironimus Janggu Aku rakyat kampung kumuh Merambak keluh ke tepi matamu Katamu Aku tuan berjiwa kekasih Itu sungguh kejam Silat lidamu bermata belada   Kau insan besing Maling hati mencekik nasib Bias janjimu hanya sekam nostalgia Berwajah pengemis kemari mengeluh suara Lantas melepas jeruji ragu dari mahkota dada Di kelopak matamu seribuh janji semanis madu Lonceng hasratmu Kau kumandangkan di bukit jeritku Hingga kau Gemingkan kidung seribuh anak perindu surga Di negeri yang penuh hati Seratus laknat di bibirku kau telan Tanpa gentar kau tepis . Namun, doaku masih terus membisik Kepada sang Khalik di sebrang langit Sampai umurku diredam salir maut Agar kau tengadah bertelut Dari ranjang takhtamu Kau berhati rakyat.