Postingan

Rindu

Gambar
  Rindu Titian panjang terpendam rindu, Kebun-Mu bertabur bunga anggun, Terjalin elok menarik cinta.  Sungguh terpatri dalam pelangi. Awan kelabu bercampur ragu  Hati bertanya tentang Engkau  Sang Peraih hati, pembendung jiwa Bersama angin semilir dan sunyi bernarasi. Bergulat seribu bahasa nan cara Mencari Engkau yang tersembunyi  Dalam jawaban  Engkau hanya sebuah rindu Terurai dalam kata Doa ku lantunkan Di lereng bukit penuh sunyi  Semoga Engkau kutemui  di ujung kisah suci. Bekasi, 04 November 2024 Karya : Sr. Maria Goreti Kolo,SSpS

Untuk siapa?

Gambar
UNTUK SIAPA? Waktu itu, aku datang Tanpa kupahami  Mengerti sekilas aku ada dan hidup Tanpa paham dari mana  dan ke mana aku pergi. Waktu menuntun aku Berjalan mengiringi langkahku  Dari waktu ke waktu  Membentuk tapak  Meninggalkan jejak. Banyak kenangan kulewati  Berlalu pergi ditelan usia  Hidup belum usai  Aku harus masih melangkah pergi Bersama waktu, lagi dan lagi. Terus dan tanpa akhir  Mencari DIA pemberi hidup Agar aku bertanya kepada-Nya Ke mana dan untuk siapa aku pergi? Kuwu, 17 juli 2024 By: Rino Janggu

Catatan Tentangmu

  CATATAN TENTANGMU  Waktu itu, lama berlalu Hari demi hari, tapak hilang Secuil katamu yang terpahat Pada jiwa taman pertapa Tempat sunyi yang tersembunyi Tentang itu, tak kubukakan lagi Kujadikan catatan sejarah tentangmu  di masa itu. Apakah engkau ingat? Mungkin tidak! Bisa ia! Tapi aku, aku sekali-kali  tak mengingatnya lagi. Aku bukan melupakannya. Bukan pula telah kuhapus. Aku hanya sembunyikan itu di taman sunyi Titip di relung hati terdalam. Oleh: Rino Janggu. Golo bilas, 15 Januari 2024

UNTUKMU

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2020/08/untukmu.html   UNTUKMU Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Menatap Aku Sebelum Mata-mu Memandang Pada Cela-cela dinding Menengok Pagi?   Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Melebarkan Pipimu, Lalu Senyum Sebelum Engkau Berkata Aku Bahagia Karena Aku Telah Bersamanya dalam Malam?   Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Berkata Syukur dalam Keheninganmu Karena Jantungmu Masih Berdetak Serta Paru-parumu Kembali Menikmati Kesegaran Udara Pagi?   Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Pernahkah Engkau Membawa Aku dalam Dirimu Pagi, Siang, Malam Hingga Pagi Kembali Membawa Hari Baru Untuk-mu?                               Engkau yang Berjaga dari Kelelapan Bolehkah  Engkau? Aku, kau sertakan dalam dirim...

TANPA KASIH

Gambar
  Tanpa Kasih Di waktu pagi yang tenang Aku duduk, diam merenung Bersama kabut kelana Menyelimuti seluruh kota Ruteng saksi bisu Kota kabut menjadi pemantau Aku yang selalu menangis tersedu-sedu Memikirkan dunia yang kacau  Tak tertahan lagi untuk berkata-kata Kepada DIA yang berlimpah cinta Masihkah ENGKAU menutup mata  Melihat derita dunia? Aku bersama pagi menyapa ENGKAU Dalam nada hening, teriak minta tolong  Dunia yang rajut kasar  Mencakar sesama  lantas singa lapar Kasih tak ada lagi Bersama fajar menyingsing Hilang pergi tanpa tapak Tinggalkan hanya kuasa. Bukit Sunyi, 27 Oktober 2023 Oleh: Hironimus Janggu 

BUNDA FATIMA

Gambar
Bunda Fatima https://rinojanggu.blogspot.com/2023/10/b-u-n-d-f-t-i-m-a.html   Salam bunda Fatima, Maria tak bernoda Berkali-kali engkau datang di balik awan Pada siang yang cerah. Engkau berceramah, berkata-kata Tentang pemandangan neraka Yang penuh derita, Manusia berdosa. Mereka tersiksa Tangis pedih, menjerit Termakan api Penyiksaan terakhir. Oh,,, Bunda Fatima yang termulia Engkau meminta kami berdoa Agar dosa sirna, derita berakhir Kamipun terlepas, lekas derita Di ujung akhirat. Oleh: Rino Janggu Golo Bilas, 1 Oktober 2023

RINDU

Gambar
  RINDU Oleh: Hironimus Janggu Jauh berjalannya waktu Pergi bersama aku  mendapatkan susu dan madu Di balik lautan biru.   Engkau kutinggalkan ibu Dalam puing gubuk bambu  Bekas teduhan para pemburu Yang penuh sampah dan debu. Pada DIA empunya ruang dan waktu kumohon memperkenankan kita bertemu   Di ujung waktu Karena engkau ku rindu. Maumere, 8 November 2022

PAHLAWAN SETIA

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2022/10/pahlawan-setia.html?m=1   PAHLAWAN SETIA (Mengenang Kematian MASDA TNI Purnawan ROBERT SOTER MARUT, M.Sc) Oleh: Hironimus Janggu Wahai engkau pahlawan bangsa Kasat mata engkau tak bernyawa Hilang lenyap, susana hening penuh luka Pada 17 Juni 2022 di pusat kota Jakarta Mendengar tangisan sejuta pencinta  engkau pahlawan bangsa Datang bersama karangan bunga tanda jasa. Engkau ku bangga sebagai bapa  yang tangguh, kuat nan perkasa Jiwa nan raga berserah penuh pada bangsa Meskipun langkah kakimu perlahan goyah termakan usia Engkau tetap “YA”  untuk berkarya. Bagiku engkau ksatria setia bangsa Patut diberi mahkota  Sebagai tanda  Engkau pahlawan setia.  Maumere 19 Oktober 2022

CINTA TUHAN

Gambar
  https://rinojanggu.blogspot.com/2021/08/cinta-tuhan.html CINTA TUHAN Tuhan Engkau menghembuskan nafas-Mu meni ti tipkan kehidupan pada Rahim sang bunda Kasih dan sayang Engkau bentangkan cinta -Mu, tak terbayangkan Bengawan penuh fitrah suci Engkau tempatkan pada yang fana bermakna penuh dalam menebarkan aksi cinta Oh, Tuhan pahala kasih-Mu Ku-abuan-kan dalam relunganku Agar buluk jahat dunia Tak mencekiknya Hingga aku, jadikan alang cinta-Mu                                                                           Wairpelit, 14/10/2019 By Rino Janggu

PARABENS RAI MORIS FATIN

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/parabens-rai-moris-fatin.html   PARA BENS RAI MORIS FATIN Rai Timor Leste, rai moris fatin, mahon no malirin iha Nafatin fodik oan Sira nebe mak, nunka tauk atu hamrik metin iha fatin..   Anin loro-sae discuti mallu ho Anin loro-monu, buka fatin atu bele fo parabens ba Rai Moris fatin Tasi-mane discuti mallu no tasi-feto, fo sai ba loron atu fo naroman ba rai moris fatin..   Mate-bian hakilar husi rai okos, fo parabens ba rai doben. Oan kiak hamos matanben, tanis, hakilar tanba kontenti , ohin loron rai moris   fatin tama ona tinan-19.   Husi: Aldo Lisboa          

LORIKU LIRAS SEI BASA

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/loriku-liras-sei- basa.html   LORIKU LIRAS SEI BASA Loron nakfera mosu nabilan iha foho Ramelau nia tutun fo naroman ba mundu hodi hikas rai nia kalan Tur no hakmatek hasaé orasaun ba Nai iha lalehan, Katak mundu sei la senti loron nia furak, Sé la tuir Nai nia hakarak Lorosa’e hadau malu ho loro-monu Hatudu forsa atu hasaé realidade Manu loriku liras sei basa,  husik hela oan iha fatuk leten, ba buka rai rahun atu fo moris ba unidade Mundu sei la remata hasai nia midar, Ba sira nebe mak hakarak buka ho laran midar Lalehan sei la para  atu hamonu nia kosar, ba sira nebe mak simu nia midar iha susar no térus nia laran Ah, Ne los duni ka laé? “Serbisu hanesan atan, han hanesan patraun” Liafuan ne mak sei midar to ohin loron Ema barak lakohi buka maibe sempre atu hetan Barak liu tan mak hakarak buka maibe nunka atu hetan Susar liu tan, ba sira mak La hatene buka maibe hakarak atu hetan. Husi: Aldo Lisboa

Bunga ajaib

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/bunga-ajaib.html   BUNGA AJAIB (Rose Mystical) Fajar merekah kemilau surya menyilaukan mata Kaki melangkah ke arah yang sedang diarahkan mata Sembari berkutat akan dia yang kian bergelora,  sekuntum bunga ajaib yang mekar mengundang pesona.. Rasa malu kian menukik merangkul kekaguman yang begitu membara Bandulkan tangan seakan tergapai Hati terkulai rasa tak pantas Seakan tak layak untuk kudapat.. Wahai bunga ajaib yang kukagumi Bermekar indah di bukit sandar matahari Mengundang rasa sampai melahirkan hasrat Menepis sunyi dilubuk yang tak berpenghuni... Iya, Sungguh ajaib.... Mustahil bagiku untuk mengabaikanmu Sebelum tanyaku sampai ke gendang telingamu, Siapakah tuan yang memilikimu? Agar kagumku tak sirna, jawablah itu akan kutunggu! By. Aldo Lisboa

MUNGKINKAH PERGI

https://rinojanggu.blogspot.com/2021/05/mungkinkah-pergi.html   MUNGKINKAH PERGI? Sudah sekian banyak aku memutar lidah sekedar demi menutupi luka aku lelah merangkai kata, yang hanyalah sebuah dusta ahh, Tanya pak Tua itu lagi, “apakah kamu ke sarang kusam?” Sekian menit aku merenung kucoba menjawab. “aku sedang menanti pekikkan  dari sarang kusam itu” Sambar pak Tua itu, lagi katanya; “ah, kamu yang benar saja!” Antara luka dan perih terselip jawaban, “Tuan, doakan aku semoga aku bisa kuat dengan pilihanku, Meski mereka terlantar  di pembuangan belantara Bersarang kusam, menelan remah-remah Menghidupi sekian penghuni, Tapi aku tetap tegar berdiri Melangkah jauh, pergi memetik bintang Biarpun aku menjadi alat pilihan-Nya. By. Aldo Lisboa Bukit Safary 04 Mei 2021.

MIMPI BERSEMI LUKA

Gambar
https://rinojanggu.mimpi-bersemi-luka.html   MIMPI BESEMI LUKA Berlarut malam berbunga mimpi Tiupan angin malam Membuka diari kusam tak sengaja Dalam gelap mata memandang Coretan berisi luka-luka masa kelam. Malam semakin jauh pergi hampir hilang Laman luka perlahan suram Dalam mimpi aku dibawa kembali Ke muara duka. Ah... Merajut sang penghirup malam Mengapa benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam? Biarkan jejak atas debu abu Menghilang tertindih hujan. Sekarang kubelokkan arah Memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara Berdiri sendiri membaca suara kerinduan Masa depan bersinar bintang membiaskan Cahaya menelan malam Mimpi bersemi luka. By: Rino Janggu Sabtu, 27/03/2021

JERITAN SANG IBU

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/03/jeritan-sang-ibu.html   JERITAN SANG IBU Suara hati melantang  menggetarkan tubuh sang ibu.  Berteriak memohon  dengan penuh jiwa,  bersama darah mengalir  Lantas tak henti.  Tuhan...Tuhan  Jauh pergi dunia,   menjauh lepas kuasa-Mu  Kini kian beramai merajut  Tentang bahasa alam tak tentu.  Tanda-tanda derita sembari rentetan  Sepanjang waktu  kami menderita. Berjuta aksi kasar,  keras membakar Tubuh,  Gereja sembari  mengeluarkan asa gelap.  Di mana kah Engaku Tuhan? By Rino Janggu

Harapan

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/02/harapan.html HARAPAN Pagi mengeriput Liang kissut Awan merenggut Mentari beringssut Hanya satu patah kau sebut. Hati terhalang membayang Samar temukan terang Dimana kau simpan  harapan seluas ladang? Jika rembulan tak pernah  ajak bejalan pulang. By; Clarita Pampo

Ceramah bisu

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/02/ceramah-bisu.html   CERAMAH BISU Sepasang singa berdiam Di sudut Bentara bersandar  sambil bercakap-cakap Bungkam kemari sambar Sembari wajah berpapasan empat mata Tajam melotot bersama mulut katup gemetar. Terserah dada gemetar liar Tak tentu arah. Singa terancam maut Saat ceramah hening Bersama mulut bisu. Kini dunia ini Berkata salah Aku dan yang lain Sasaran ceramah. Sampai kapan kau berbisik Busung lapar, Miskin bahan. Ceramah tak salah Engkau bermasalah Rusak jiwa Otak bobrok. Tinggal kosong Omong kosong Nongkrong penuh Kau sombong. By: Rino Janggu

Luka

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2021/02/luka.html   Luka Pudar birahi cinta Saat luka terbentang Pada pembuluh-pembuluh nadi Bersama bilur-bilu r rasa Sakit berjuta kata kasar Kau tancap seluruh Bentara jiwa.   Rasa beraroma benci Kau pengkhianat cinta Hati tulus ikhlas Kau balut kasut berduri   Sungguh kejam caramu Merobek sepasang mata Cinta jadi buta Gelap tak melihat sajak artimu   Lukisan seluas samudra Berwarna pelangi indah Kau sirami tinta tipu daya Sisa sebingkai kelabu Di pembuangan samudra   Itukah caramu Menata menara cinta? Tinggalkan duri pada tangkai bunga yang dulu kau tanam. Kelopak-kelopak bersama isi serbuk kau hancurkan Harum mewangi kau rubah Dengan busuk menyengat hidung Di setiap pengembara ingin teduh. Kau sungguh kecam Rasa tak lagi sama Untuk kau pencemar cinta Biarkan ku pergi  Tinggalkan kau  Di alam duka.   By: Rino Janggu. 24 February 2021 ...

TENTANG AKU

Gambar
Puisi Terbaru Tentang Aku   Tentang Aku Melangkah dalam ayunan yang lagi tak sama Semangat pagi perlahan-lahan redup Detik demi demi detik waktu berjalan terus Tanpa bertanya kenapa? Karena bukan coang jalan tanpa sadar juga tanpa tujuan Mengapa harus bertanya. Si Dia yang di seberang langit Mepunyai rencana dan tujuan Itu tidak diketahui siapapun Selain Dia penyembunyi rahasia. Bagi yang akui Dia, mempunyai jawaban Mengapa pagi berakhir, siang menyambut dan itu pun berakhir pula Hingga malam? Dan mengapa melangkah semakin jauh, semakin lambat? Apa katamu tentang aku? Tanyalah pada penyimpan rahasia itu. Haruskah bintang-bintang berhenti bercahaya? Dari binar cahanya yang lindap berakhir? Ah,,,itu mustahil! Aku berjalan meski langkah tak sama Namun, aku tidak melangkah dengan gagap Mengapa kamu katakan ragu tentang aku? Aku adalah dia yang berjalan bukan pura-pura Menatap langit, mengharapkan guntur bertagar Merobek sepasang selaput pada telingahku Agar aku katakan tak kudengar ...

Cerpen Terbaru Episode IV BERKENALAN DENGAN LISA

Gambar
https://rinojanggu.blogspot.com/2020/11/dari-episode-iii-berkenalan-dengan-lisa.html  Lanjutan dari Episode III BERKENALAN DENGAN LISA ***** Setelah beberapa hari aku berada di kota kecil itu, aku merencanakan untuk berkunjung di suatu tempat yang telah lama orang gunakan sebagai tempat berekreasi. Tempat itu terletak di sudut kota kecil itu. Memang tempat itu bukan saja orang beramai-ramai datang untuk bernyanyi atau berdansa dan bukan juga hanya makan dan minum. Melainkan juga dari tempat itu, terlihat lebih menarik untuk melihat pemandangan ke tepi pantai laut yang aku pernah memandangnya dari atas bukit Poco Leok. Tepat sekali saat aku sementara duduk di tempat yang telah disediakan di situ, dan pada waktu yang sama, yang biasanya pukul enam sore, lampu-lampu mulai menyala entah itu dalam rumah maupun di sekeliling rumah yang mereka sebut lampu taman. Kulihat di seberang pantai laut mulai menyala lampu-lampu kapal atau perahu. Menandai mereka akan segera mulai bekerja dan m...